OtomotifZone.com-Gorontalo. Sayur asam tanpa garam rasanya hambar, demikian pula dengan sebuah gelaran, raungan knalpot racing akan terasa semakin membikin sakit telinga jika tidak diselingin ocehan dan celotehan race commentator agar sebuah event berjalan lebih menarik dan tidak monoton.
Masing-masing punya gaya dan cara sendiri-sendiri menyampaikan informasi kepada audiens atau penonton yang hadir disebuah gelaran, ada yang datar, hanya sekedar bekerja sesuai profesi, hingga yang berapi-api super atraktif hingga panas dan bisingnya sirkuit sirna, itu yang dilakukan Nooke Manuhutu saat gelaran Kejurnas MotorPrix region 5 putaran 4 Minggu lalu (9/7) di sirkuit alun-alun kota Tilamuta Boalemo, Gorontalo.
Celotehan dan ungkapan dengan kalimat khas penyiar radio di Manado saat bertugas sungguh menjadi hiburan tersendiri, gerak gerik saat pembalap melintas dihadapannya menjadi salah satu bahasan dengan teriakan “kita lihat 2 pembalap saling riki mariki, rebe marebe, akankaah keduanya terus bertahan diposisi masing-masing.??” itu adalah salah satu celotehan-celotehan khasnya diiringi bahasa tubuh super aktif, kadang tangan menunjuk ke penonton, maupun pembalap.
Awak Karier cuap cuap disirkuit
Bapak dari Casey Manuhutu ini mengawali karir MC dikancah racing tahun 1993, event offroad mobil di Sulut adalah kali pertama naik pelaminan, eh naik panggung hingar bingar balap. Itu karir awalnya..?? rupanya tidak kisanak, “awalnya saya adalah pengawas juri di Pengprov IMI Sulawesi Utara waktu itu, nah kebetulan pada waktu itu Sulut tidak mempunyai race commentator sama sekali, iseng2 saya mencoba untuk mengomentari race, meski padahal awalnya hanya sebatas memanggil peserta/pembalap untuk ber siap-siap dan masuk ke tempat start, Alhamdulilah komentar-komentar saya di tiap race/omba disukai banyak penonton pada waktu itu termasuk teman-teman di IMI Sulut, itulah awalnya”, papar Nooke.
Atau karena sebelumnya menjadi penyiar radio, sehingga tidak canggung, “mungkin juga karena saya sudah terbiasa sebagai penyiar radio swasta segmen anak muda top 40 di manado selama 6 tahun, kemudian TV lokal manado tapi tidak lama karena sudah enjoi keenakan sebagai MC..maka jadilah saya seorang race kommentator sampai saat ini”. tambahnya.
My Race My Adventure, mungkin itu salah satu jargon OtomotifZone.com cocok untuk suami dari Kety Lumendek ini, keliling hampir diseluruh wilayah Indonesia bagian timur adalah berkat profesi yang digelutinya hingga sekarang, info yang diterima OZ, doi juga sering menjadi MC Tinju, Jet sky dan beberapa event lain menjadi kesibukannya.
Event apa yang paling berkesan saat dirinya menjadi MC, “event yang paling berkesan adalah pada waktu menjadi race commentator kejuaraan motocross Asia yg diikuti 13 negara Asia Pasific tahun 2005 di Airmadidi Sulut.. Yang bikin mood turun atau bad mood sebagai seorang MC adalah apabila cuaca tidak bersahabat di suatu ivent, kemudian kerja panitia tidak terorganisir dengan baik akibatnya perlombaan tidak berjalan dengan baik karena faktor keamanan / safety penonton dan kenyamanan pembalap / peserta sudah tidak ada sama sekali..akhirnya MC kerja extra keras..selain sebagai race comentator juga merangkap sebagai petugas keamanan..dan yang terakhir bad mood apabila sound system yg digunakan tidak sesuai dgn apa yg di inginkan..tetapi sebagai commentator sejati kita harus tetap tampil profesional dengan tugas karna kwalitas event sebagian ada pada kerja MC..salam otomotif ‘, papar Nooke.
Memang kerjaan diluar MC sering dilakoninya, bisa ngusir penonton bandel, bawelin pembalap hingga harus teriak-teriak saat umbrella girl susah diatur, mayan kan gajinya berlipat-lipat…:)
Penulis : Edi Batrawan | Photo : Edi Batrawan
The post Nooke Manuhutu Race Commentator Super Atraktif Dari Region 5 appeared first on OtomotifZone.